Hidup emang
gratis, mempertahankannya yang mahal. Bicara kesehatan kadang terasa horror
karena berhubungan dengan usia, karena usia adalah rahasia dari segala rahasia
yang tidak pernah diketahui oleh manusia. Penyakit sekarang udah nggak ngeliat
usia lagi, penyakit yang dulu lo anggap penyakit orang dewasa sekarang bisa aja
nyerang ke lo yang itungannya masih muda, sebut aja kolestrol, kanker, jantung
dan beberapa penyakit lainnya. Dan mungkin pas lo bicara soal hidup sehat akan
terkesan mahal. Tapi kalo ditelusuri lebih dalam, ketika lo sakit dan terbaring
tak berdaya itulah kemahalan yang sesungguhnya.
Buat gue cuma
ada satu kata dalam kata sehat, yaitu pilihan. Berhubung hidup selalu
dipertemukan dengan pilihan, sehat pun masuk dalam kategori pilihan. Dan hanya
bisa di dukung dengan kata niat untuk hidup sehat.
Menurut
gue pengetahuan betapa pentingnya kesehatan di Indonesia tuh masih minim
banget. Jangankan untuk check-up bulanan, untuk olahraga, jaga makan dan minum
air putih 8 gelas sehari pun sulit.
Olahraga
dan diet masa kini selalu dimulai dengan besok, eitsss jangan salah! Bukan untuk
dilakukan loh, cuma untuk diperkatakan, yaitu dengan kata “besok”.
Saat
berada di dalam rumah, kesehatan bukan lagi milik pribadi, tapi juga milik
bersama alias milik seluruh anggota keluarga. Dari makanan, kamar mandi, alat
makan, semua harus diperhatikan kebersihannya. Bukan cuma karena bisa menular
saat salah satu anggota keluarga ada yang sakit, tapi juga bisa mengeruk banyak
rupiah, lo gak mau kan pas cek saldo atm si mesin bilang “Maaf saldo anda tidak
cukup”?!.
Nah! buat lo yang males olahraga sendirian
dengan alasan gak ada temen, inilah saatnya untuk mengajak seluruh anggota
keluarga lo olahraga bersama dan membentuk keluarga yang sehat dan memperhatikan
pentingnya kesehatan. Sesungguhnya, hanya dengan jogging, dan berjalan cepat
dalam 15 menit tiap harinya dapat membakar kalori dan lemak yang ada di dalam
tubuh. Alangkah baiknya jika sebuah keluarga mempunyai jadwal pengecekan bersama
tiap bulan ke rumah sakit.
Kita nggak
akan pernah tau begitu pentingnya kesehatan kalau kita nggak pernah sakit.
Bicara soal kesehatan, mungkin gue sendiri yang akan kasih contoh. Mungkin
dengan gue cerita tentang diri gue, blog gue bisa lebih diterima, selain akurat
juga gak keliatan “ah ngemeng aja lo”.
Rumah
sakit buat gue tuh udah kayak rumah kedua gue dari gue TK, baik di opname biasa
sampai UGD. Berbagai kecelakaan, sakit dan operasi udah pernah gue jalanin dan
gue tetap menjadi pasien yang bandel sampai akhirnya gue ngerasa give up sama
penyakit yang masih eksis sampe sekarang di tubuh gue, yaitu maag / asam
lambung. Mungkin karena gue pecinta junk food, minuman bercafein, soft drink
dan pastinya makanan instant yang biasa ada di warung-warung dan disingkat
“internet”. Dan gue juga ngerokok.
Gue kenal
rokok dan alcohol sejak kelas 6 SD, yang berawal dari ajakan teman dan rasa
penasaran yang tinggi. Lingkungan pun mempengaruhi. Itu semua berlangsung
sampai kelas 2 SMA. Gue bukan perokok dan gue bukan peminum. Meskipun hanya
social-social’an smoke & alcohol tapi kalau intensitas kita bergaul dan
bertemu dengan lingkungan yang perkokok dan peminum semua, gimana?!
Saat itu
sang dokter memberikan beberapa larangan salah satunya adalah “Jangan merokok”.
Dan gue berhasil sampai sekarang, bahkan sekarang gue sama sekali gak bisa mencium
bau rokok. Jadi buat yang bilang berhenti rokok itu susah, its full of bullshit.
Kalo gue bisa, kenapa lo nggak? Seperti yang gue bilang di atas tadi, niat.
So, ada 4
faktor untuk menuju hidup yang sehat bagi gue, jaga makanan, olahraga teratur,
lingkungan yang sehat dan jiwa yang sehat. Kenapa Jiwa? Karena jiwa yang bersih dan bahagia akan ngebuat
hidup lo lebih terasa indah, dibandingin sama orang-orang yang jiwanya penuh
dengan dendam dan kedengkian ;) *CHEERS
-YCR-